Rabu, 20 Oktober 2010

YUSUF KECEMPLUNG SUMUR


YUSUF KECEMPLUNG SUMUR

By: Dody Ide

Biasanya kalau ibu - ibu lagi mengandung dan mengidamkan anak laki - laki, pastilah yang dibaca adalah surat Yusuf. Tentu dengan harapan kelak ketika si bayi lahir, wajahnya guanteeeng.. .seperti nabi Yusuf. Ehm...sebentar. ..kira - kira kalau kelak  ternyata si cowok lahir tak kinyis - kinyis kayak Nabi Yusuf gimana hayo...? Mosok Al Qur'an salah sih rek !

Terus orang kayak saya yang wajahnya pas - pasan ini, apa bisa mempunyai keturunan se ngguanteng Nabi Yusuf ? sebab faktor gen DNA  saya tak terlalu mengandung Indonesian Idol hareee....hiks !

Kalau gitu Al Quran pilih kasih dong...fungsinya terbatas dooong....begiiitu kata para muslimin yang wajahnya serombongan dengan saya....

Eh, tapi tenang aja....lha wong Quran itu petunjuk, bukan komik fantasi. Jadi kita ini gak usah terlalu berfantasi atas kesenangan - kesenangan casing. Mari kita cari petunjuk itu...yup, sebuah petunjuk yang membelah kesesakan dada...siapapun juga...

Pertama, ( bukan menasehati lho ) bagi bapak atau ibu yang dalam kurun proses mengandung ingin menamakan dan mengidamkan anaknya seperti Yusuf dengan cara membaca surat tersebut, mohon meminta kepada Allah disiapkan kesabaran yang extra. Atau Yusuf yang sesungguhnya tak akan muncul dalam diri anak itu...!

Lho...lho... kok nakut - nakutin sih ...emang situ yang pegang takdir !

Enggak kok...ini sekedar sebuah tarikh i'tibar surat itu sendiri. Sebab Yusuf yang ngganteng secara fisik itu hanya sekelumit petikan ayat. Selebihnya adalah sebuah penderitaan panjang dan hakikat kenggantengan yang sesungguhnya lebih luar biasa lagi....

Intinya para orang tua harus berani ikhlas menerima sebuah kehilangan besar demi sebuah cita - cita luhur. Sebab inti pengajaran surat ini adalah konsep bapak -  anak yang melambangkan sebuah estafet kesejarahan ideologi. Sama sekali bukan kontes  ca'em, kyut, keyyeeen, mbois dan kawan - kawan...

*

Begitulah awal perjalanan Yusuf... dari anak yang paling dimanja berubah terasing di sebuah sumur. Sendirian, mencekam, tanpa teman, makanan dan alas tuk tidur. Ini adalah gambaran ekstrem tapi sekaligus ideal tentang sebuah metodologi uzlah. khalwat, menyendiri, merenung, i'tikaf, tahanut dan sejenisnya.

Hal ini sesungguhnya adalah gambaran konsep awal sebuah kepemimpinan. Yah, sebuah konsep yang sekarang sudah dilepeh dimuntahkan manusia modern....bahkan oleh orang Islam sendiri....

Revolusi diri Yusuf dari anak manja menjadi pesakitan dan pengasingan adalah pendadaran ruhani yang luar biasa. Dari sebuah konsep yang dilayani, diayomi dan dilindungi berbalik menjadi melayani, mengayomi dan melindungi. Wis, pokok e jadi berubah hebat kayak motto polisi kita lah...

Plung...!!! mulailah Yusuf kecil kecemplung sumur...Wahai Nabi...aku ingin mengikutimu. ...eittt. ..ciiiittt. ..tapi bukan sumur beneran...nanti kena gas asam keburu maaatilah awak...

Bleng...!!! kumasuki sumur terdalam diriku...kudekati sumber mata air nan jernih itu...oh bilik hatiku yang tersembunyi. ..semburkanlah hakekat kejernihan dan kemurnian sumber ilmu itu....

Ku duduk diam...sembari ku dongakkan mata hatiku ke atas....hmmh. .. terkadang melelahkan.. .membosankan. ...

Bak Yusuf di dasar sumur, yang terlihat di atas hanyalah lorong hitam dan lingkaran cahaya putih. Pertanda bahwa memang  di sanalah sesungguhnya kehidupan itu....

Ehmm...tapi lama - lama enak juga sih....sunyi. ...tenang. ...gak ada yang ganggu...baik gangguan dari setan golongan jin maupun manusia...

Tapi bagaimanapun saya harus keluar. Lha tapi pake apa ya ? kalo panjat dinding terlalu resiko. Kalau jatuh malah gak ada yang menolong...uffh. .. bisa - bisa apes kuadrat.

Oookelah kalau begitu...akhirnya saya hanya mengandalkan pasrah dan berharap dengan tenang, berislam dengan mutmainah. Semoga ada juluran tali dari atas sebagai pertanda bahwa pertolongan telah tiba.

Kalau dalam cerita nabi Yusuf sih benar - benar sebuah tali beneran. Lha kalo sumur hati, pake tali apa hayo ?.... Aha...untung ingat ayat ini rek !...

" Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni′mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni′mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. ( ali Imran 103 )

Ya...sebuah temali ghaib langsung dari Allah yang wajib kita tambatkan pada hati ini.... Dan seandainya kita tak berpegang pada tali itu, alias terlalu mengandalkan diri nekat memanjat dinding sumur hati yang gelap dan licin, pastilah tercerai berai tubuh ini. Baik tubuh secara fisik, mental, maupun intelektual.

He he...masalah tali ini wujudnya gimana, warnanya apa, itu masalah nanti....lha wong nyemplung sumur aja masih amping - amping terus di bibir sumur gak berani nyemplung hare.....kalaupun berani nyemplung, lha kok ngeyel protes pengen cepet naik dengan jurus panjat tebingnya Spider Man...ya kaaapan tahu tali ghaib itu ta'iyyeee...
**
Next step. Setelah terangkat dari sumur...hwarakadah. ..bukannya menemui nasib baik, eeeh...malah ketemu pengalaman mengerikan lagi. Si Yusuf diperjual belikan. Beliau dimanfaatkan kesana kemari karena kemampuan mena' wilkan mimpi. Sebuah kemampuan yang terasah dari kediaman dirinya di dalam sumur.

Memang  sebuah sunatullah sekaligus rahmatullah bahwa, setiap manusia yang mau bersunyi diri di dalam sumur hati dengan sebuah kesungguhan, akan diberi sebuah ilmu penataan angan - angan manusia. Baik angan - angan mimpi, angan - angan cita - cita maupun angan - angan pengalaman spiritual.

Hal ini karena manusia tersebut telah selesai mengendapkan segala gejolak otak dan perasaan di dalam perjalanan diamnya, secara otomatis. Sehingga ia dengan mudah menjelaskan bagaimana sebuah runutan rumus dan faktor angan - angan bereaksi kerja. Bahkan bila diteruskan kebetahannya berdiam dalam sumur, Ia akan menjadi manusia visioner, imajiner, problem solver dan konseptor ulung.

Tetapi sayang, dalam fase ini banyak Yusuf - Yusuf berguguran karena ia ikut terlibat menikmati perdagangan para kafilah yang membawanya. Kemampuan mena' wilkan kehidupan ia jual dengan mata uang kebutuhan perutnya. Akhirnya ia hanya menjadi pedagang biasa yang sibuk dengan harta. hidupnya hanya berkelana dari satu tenda ke tenda lain. Kemampuannya tak lagi membawa pencerahan spiritual, melainkan spirituang.. .

Padahal Takdir Yusuf sejati adalah menjadi Amir. Sang pemimpin negeri baldatun toyyibatun warrobun ghoffur...

***

Hayooo...gimana bapak ibu ... masih mau menamai calon anak dengan nama Yusuf dengan segala resikonya ?

Aahhh...Akhirnya Yusuf sedikit bernafas legggaaaa... .Ia menjadi anak angkat orang kaya dan berpengaruh. Eitt, tunggu dulu...bila dalam surat Al Insyirah menyebutkan di sisi kesulitan ada kemudahan, berarti di sisi kemudahan pastilah ada kesulitan dong....bagaikan dua sisi mata uang tak terpisah. Tinggal sekarang mana yang lagi berposisi terlihat.... deg...deg. ..dhegghh. ...bolak - balik - bolak aja hati ini...

Haduh ! ini tulisan kok nakut - nakuti muluuu...cih. ...

Cerita Yusuf adalah cermin hidup sesungguhnya bahwa setiap kenikmatan ada godaan. Dan memang sesungguhnya godaan terberat bukanlah kekurangan rejeki, melainkan kelebihan rejeki. Masalahnya kita semua hampir menganggap kelebihan bukanlah godaan. Padahal di sinilah para Zulaikah - Zulaikah itu siap menggoda dan memfitnah pada saat kita lengah sedikit saja.

Lha iya ya... gimana kita siap dengan keterjerumusan godaan kalau kita nggak pernah menganggap bahwa berlimpahnya rejeki adalah sebuah godaan terberat. Padahal faktanya, Islam mulai perang Uhud sampai dinasti terakhir Turki runtuh akibat hal ini.

Analoginya, bagaimana kita dapat sembuh  dari sakit panu kalau kita menganggap bercak putih bukanlah penyakit, melainkan beranggapan bahwa diri kita akan menjadi manusia yang lebih putih...hiks!

Tanda - tanda kita terkena fitnah atau kita kita yang sengaja menikmati godaan ditamsilkan lewat koyaknya baju Yusuf. Koyak dari depan atau belakang.

Bila koyak dari depan berarti Yusuf lah yang salah. Sebab logikanya Zulaikah menolak dekapan Yusuf sambil mencengkram baju Yusuf. Bahasa dialek mudahnya mungkin gini " jangan baaang...jangaan baaang...jangaaan. ..emoh ilooo..."

Dan bila koyaknya bagian belakang,  jelaslah Yusuf berusaha menolak sambil melarikan diri. Sedang Zulaikah keukeuh memaksa menghentikannya dengan menyeret baju Yusuf sambil berkata " Uuaayyyooo dong baaaang...gak ttuuaatt.... .atcuu... ."

Ternyata baju Yusuf robek bagian belakang.... slameeet. .. slamet...slamet. ..

Inilah sesungguhnya ide dasar rumusan  pembuktian terbalik dalam ranah hukum yang harus dikembangkan dan dicarikan inspirasi ayat lain sebagai punishment yang ampuh dan paling ditakuti pelaku kejahatan, terutama koruptor.

He he...sayangnya kita ini kalau urusan kenikmataan dunia masih lebih ho'oh  dan lebih condong maksa - maksa ala jangan baaang....

Hutan yang pohonnya masih muda kita habiskan tanpa ada regenerasi yang wajar. Tambang kita kuras habis - habisan sampai bola bumi ini kempes benjal benjol. Manusia pun hanya kita lihat hanya sebatas mesin produksi kapitalis...

Waduuh...duuuuh. .. berjuta hektar kekayaan alam kita perkosa habis - habisan...hmmmhhh. .. kelamin otak ini ternyata lebih meremuk redamkan daya perkosanya ketimbang perkosaan yang berujud daging...

Hus...! tapi ndhak usah menelisik seberapa besar barang itu... kok sekali perkosa, jutaan manusia bisa jadi korban...lha wong itu hanyalah tamsil wujud nafsu hareee.... Sebab ini bukan lagi menyangkut salah satu gender melainkan meliputi semua jenis kelamin...


****

Tibalah episode Yusuf menghadapi konsekwensi sebuah kejujuran.

Kalau kita ingat permainan monopoli, pada kartu kesempatan tertulis " masuk penjara tidak melalui start, tidak terima Rp 200,- ".  Begitulah gambaran kependekaran nabi Yusuf. Tak mau menarik kembali ke start awal segala perjalanan hidupnya cuma demi keselamatan badaniyah. Ia bersedia memasuki penjara dan kehilangan apa saja demi sebuah cita - cita mulia.

Harta dan kehormatan yang menempel selama ini rela ia lepaskan demi sebuah cita - cita kesucian hidup...hmmmhhh. ..periiiih tak terkira....

Dalam fase ini timbullah pengulangan tafakur tapa. Bedanya kalau waktu di dalam sumur, beliau bertafakur tapa nyepi. Sedang pada fase ini, beliau tapa ngrame alias bertapa di dalam keramaian.

Metode ini adalah metode persiapan dan pembiasaan diri agar kelak para pemimpin dalam mengendalikan negara tak lagi biyayakan kalang kabut  menuruti hawa nafsunya. Dalam keramaian dunia yang sedang ditatanya, sesungguhnya ia tetap bermukim sepi di kedalaman sumur beserta kejernihan airnya.

Sehingga setiap putusan - putusan yang diambil benar - benar visioner, terstruktur, kebal induksi kepentingan dan membawa berkah kaum terbuang. Para pemimpin seperti inilah yang siap memenjarakan kepuasan badaniyah diri demi kejernihan ta' wil  i'tibar mimpi, visi dan cita - cita yang agung...

Oalaah.... nglantur apa sih ini....rasanya terlalu panjang menulis...sudah hampir subuh rek...! rasa - rasanya tulisan ini kok jauh dari kapasitas pribadi ya...

Tapi sudahlah, intinya saya pribadi memang hanya punya kapasitas berdoa tentang negara tercinta. Kalau ada teman - teman atau saudara yang kasih koment satu kata " amiiiin...." saja, hati ini pasti sumringah berbunga ndhrenges jaya...

Saya bedoa dulu ya.....


Bismillahirrahmanir rahiem... ..


Semoga Indonesia di tahun 2010 ini telah melewati fase yang benar dipersalahkan dan mulai menginjak fase menghukum yang harus dihukum. Setelah itu muncullah kekuatan sejarah yaumul marhamah era fathul makkah nya rasulullah Muhammad SAW....hari penuh rahma dan ampunan kepada saudara - saudara sendiri yang pernah mengingkari keluhuran sejarah tanah air. Semua yang telah tercerai berai diikat oleh tali Allah...Berkumpul kembali menjadi satu keluarga utuh....

Dan semoga kelak Yusuf yang muncul dari Indonesia berkata dengan bangga pada ayah leluhurnya " Ayah...hari ini benar benar terjadi sebelas bintang, matahari dan bulan sujud padaku...sebelas bintang itu adalah Uni Eropa , sedangkan matahari dan bulan adalah Amerika dan Israel...

Akhirnya, tahiyyat akhir ucap salam dan limpahan berkah kepada Ibrahim beserta keluarga besar dan anak cucunya benar - benar terwujud. ..

Akhir sholat Assalamualaikum tengok kanan lalu tengok kiri bukan hanya lagi sebatas duduk dan ucap. Tetapi sudah berubah mendudukkan segala ucapan yang terlanjur salah paham sepanjang sejarah....

Dan semoga kita diberi kekuatan dan keberanian menanggung segala ucapan yang terlanjur diikrarkan di setiap akhir sholat itu....


Wassalam, tetap makmum

Dody Ide

Tidak ada komentar:

Posting Komentar